Rabu, 02 Juni 2010

SAKSI JEHOVAH? SAKSI YESUS!

Kata Yesus, “...kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kis.1:8)
Kita tahu bahwa Tuhan Yesus Kristus sesudah kebangkitanNya menampakkan diri kepada murid-muridNya dan memerintah-kan mereka untuk menjadi saksiNya sampai ke ujung bumi. Bahkan Tuhan Yesus berkata, “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku” (Yoh.15:26-27).

Tetapi Charles Russel memimpin sekelompok orang bukan mentaati Yesus Kristus, mereka membangkang secara diam-diam, mereka mengumumkan diri sebagai Saksi Jehovah, bukan Saksi Yesus. Dalam pengajaran mereka terselip berbagai bentuk penyesatan sehingga membuat kita tersentak dan mengamati sehingga mendapatkan bahwa kelompok ini adalah bentuk penyusupan iblis ke dalam lingkup kekristenan untuk menyesatkan orang-orang Kristen dari kebenaran alkitabiah.



Karena mereka belakangan ini sangat aktif mendatangi orang-orang Kristen, membagi-bagikan buku, selebaran bahkan mengirim sms, sehingga banyak pihak telah meminta GBIA GRAPHE, yang adalah tiang penopang dan dasar kebenaran, untuk membahas tentang kelompok ini.

GITS telah menawarkan debat dengan kelompok ini tetapi mereka tidak berani. Mengundang mereka datang, mereka juga tidak berani datang. Bahkan meminta mereka untuk berdebat melalui internet (email), pun mereka tidak berani. Yang mereka berani lakukan hanyalah mengirim sms tentang statemen-statemen mereka yang tentu langsung dihapus. Jika pembaca yang tinggal di Jakarta didatangi oleh kelompok ini, ajaklah mereka (biasa dua orang) datang ke GRAPHE. Kami memiliki jawaban-jawaban untuk pertanyaan mereka, dan memiliki pertanyaan-pertanyaan yang mereka tidak bisa jawab.

Bahkan GITS telah menjadwalkan seminar khusus untuk membahas tentang kelompok ini pada tanggal 16 Maret 2010. Jika pembaca berdomisili di JABODETABEK, akan dapat mengikuti seminar yang sangat penting ini.

Kesalahan Nama
Kelompok Saksi Jehovah tidak menyadari bahwa dalam kekekalan, sebelum penciptaan segala sesuatu, Allah tidak memerlukan nama dan tidak memiliki nama. Nama dibutuhkan setelah menciptakan malaikat dan manusia yang bisa memanggil-Nya. Terlebih lagi setelah Allah membangun ibadah simbolik sehingga memerlukan simbol untuk pemanggilan. Selain kelompok Saksi Jehovah ada satu kelompok lain lagi yang juga salah faham tentang masalah nama. Ketika Yesus Kristus ditanya oleh Filipus, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami” (Yoh.14:8). Tentu yang dimaksudkan oleh Filipus dengan Bapa adalah Jehovah. Yesus Kristus menjawab, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?” Kalimat terakhirNya semacam teguran kepada Filipus yang tidak percaya bahwa Dirinya adalah Allah Jehovah sendiri. Kalau melihat Dia sama dengan melihat Bapa tentu memanggil namaNya sama dengan memanggil nama Bapa.

Dalam Amanat Agung Matius 28:19-20, Tuhan perintahkan murid-muridNya untuk membaptis setiap orang yang percaya dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Kelihatannya ada semacam kesalahfahaman di kalangan Kristen tradisional yang percaya bahwa Jehovah itu nama Bapa sedangkan Yesus itu nama Anak. Kalau begitu, nama Roh Kudus itu apa?

Kalau kita amati pemahaman para Rasul tentang perintah ini, kita dapatkan bahwa mereka memahami bahwa nama Bapa, Putra dan Roh Kudus itu adalah YESUS. Karena selanjutnya mereka membaptis orang cukup dengan menyebut membaptiskan dalam nama Yesus (Kis.2:38, 8:16, 10:48, 19:5). Jadi sejak jawaban Yesus kepada Filipus yang tentu didengarkan juga oleh Rasul-rasul lain, mereka atau sebagian mereka faham bahwa Yesus adalah Jehovah sendiri, dan nama Yesus itu adalah nama Jehovah di zaman penyelamatan ini.

Coba perhatikan perkataan Yesus Kristus sendiri dalam Yoh.17:6, “Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari (di) dunia”
Yesus menyatakan bahwa namaNya adalah nama Bapa, yang Bapa berikan kepadaNya. Ayat 11, Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku,
Berulang-ulang Tuhan Yesus menyatakan bahwa namaNya adalah nama Bapa yang diberikan kepadaNya. Ayat 12, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku;
Herankah kita jika para Rasul menanggapi perintah Amanat Agung untuk membaptis orang dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, lalu mereka membaptis orang hanya dalam nama Yesus? Karena sesungguhnya YESUS adalah nama Bapa, Putra dan Roh Kudus di zaman ibadah hakekat Perjanjian Baru. Sedangkan Jehovah adalah nama Bapa, Putra dan Roh Kudus di zaman ibadah simbolik Perjanjian Lama.

Jadi pemakaian nama Jehovah pada zaman kedatangan Yesus hingga pengangkatan (rapture) adalah kurang tepat. Seharusnya bukan Saksi Jehovah melainkan Saksi Yesus, sesuai dengan perintahNya dalam Kisah Para Rasul 1:8.
Apalagi ada kelompok yang menekankan Yahweh, yang lebih salah lagi, karena yang benar adalah Jehovah, sedangkan Yahweh adalah pengucapan yang dispekulasikan oleh theolog Liberal dari Jerman.
Menodai Fondasi Kekristenan
Saksi Jehovah adalah kelompok yang sengaja menodai pokok-pokok iman kekristenan. Jika dua orang Saksi Jehovah datang ke rumahmu dan mulai membuka Alkitab, pembaca jangan sampai terkecoh, karena kata-kata dalam Alkitab mereka berbeda dari yang di dalam Alkitab kita. Untung sekali jika pembaca adalah orang yang mengerti berbagai bahasa sehingga bisa mengkonfirmasikan ayat-ayat yang dibaca dengan Alkitab bahasa lain.

Pernah seorang Saksi Jehovah yang berlatar belakang Nias datang ke kantor saya. Setelah saya tunjukkan beberapa ayat yang jelas-jelas menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Allah, dia langsung membuka Alkitab bahasa Nias dan berkata bahwa ayat-ayat itu tidak demikian di dalam Alkitab bahasa Niasnya. Karena saya tidak mengerti bahasa Nias, akhirnya saya katakan bahwa kalau begitu kita pakai Alkitab bahasa Yunani saja. Selanjutnya yang bersangkutan tidak bisa berbuat apa-apa karena bahasa Yunani adalah bahasa asli Alkitab yang tidak mungkin dibantah lagi.

Mereka bukan hanya berani menyimpangkan doktrin dalam arti menafsirkannya secara salah, bahkan mereka berani mengubah ayat-ayat Alkitab demi menyocokkannya kepada konsep yang telah digariskan oleh pemimpin-pemimpin pendahulu mereka. Kalau kita ibaratkan dengan permainan puzzle, mereka bukan mencari pola gambar yang benar melainkan menggunting satuan puzzle untuk memasangnya sesuai pola yang sudah ada di dalam kepala mereka. Lucunya anak buah mereka selalu membanggakan penafsiran team mereka bahwa penafsiran secara team pasti lebih tepat. Secara logika tentu tidak ada jaminan bahwa penafsiran team pasti lebih benar dari penafsiran perorangan.

Faktor kecerdasan, ketulusan, pengetahuan bahasa, dan lain-lain dari anggota team menentukan ketepatan hasil penafsiran. Katolik punya team yang jumlahnya lebih banyak.

Jika mereka semakin banyak mendapat kesulitan berhadapan dengan orang yang memakai Alkitab bahasa Yunani, tidak tertutup kemungkinan mereka akan mencari cara untuk mendiskreditkan Alkitab bahasa asli. Salah seorang Saksi Jehovah terkejut ketika dibukakan kepadanya Alkitab bahasa asli dalam I Yoh.5:7, yang terang-terangan menunjuk kepada konsep Allah Tri-tunggal.

Mereka Menabrak Pokok-pokok Iman
Mereka tidak percaya pada Tri-tunggal, padahal tanpa menerima konsep Tritunggal mustahil doktrin-doktrin kekristenan bisa benar. Bagaimana cara mereka menjelaskan orang-orang yang telah kudus di hadapan Bapa, namun masih bisa jatuh ke dalam dosa? Mengapa ada pengadilan Tahta Putih dan juga ada pengadilan Bema Kristus?

Mereka berkata bahwa orang percaya tidak akan masuk Sorga, melainkan hanya akan mewarisi bumi saja. Tentu Kristen alkitabiah juga percaya bahwa kita akan memerintah bersama Tuhan dalam Kerajaan Seribu Tahun. Tetapi kita tahu bahwa sesudah seribu tahun kita akan selamanya bersama Tuhan (I Tes.4:17).

Penulis berkata kepada seorang Saksi Jehovah bahwa dia pasti tidak masuk Sorga sesuai keyakinannya, tetapi saya pegang janji Tuhan bahwa nanti saya akan bersama-sama denganNya selama-lamanya. Kalau Tuhan nanti di bumi saya di bumi, dan nanti Tuhan di Sorga maka saya juga di Sorga. Kelompok Saksi Jehovah hanya menceritakan keindahan langit baru dan bumi baru untuk membuat mangsa mereka tertarik dan sangat menginginkannya.

Padahal Sorga tentu jauh lebih indah dan nikmat daripada langit dan bumi baru. Iblis di balik pribadi Charles Russel tahu bahwa ia tidak mungkin masuk Sorga oleh sebab itu ia hanya mengajak pengikutnya mendambakan langit dan bumi baru saja.
Saksi Jehovah juga tidak percaya adanya Neraka. Padahal Tuhan Yesus lebih banyak bicara tentang Neraka daripada Sorga karena sungguh-sungguh memperingatkan manusia akan bahaya masuk Neraka. Tuhan sampai berkata dua kali, “jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka (Mat.5:29,18:9).

Pembaca yang kami kasihi, jika suatu hari dua orang Saksi Jehovah datang ke rumahmu, jika anda tidak cukup pengetahuan untuk menghadapi mereka, lebih baik jangan meladeni mereka. Atau jika itu terjadi di JABODETABEK anda bisa mengajak mereka ke GITS. Kami memiliki obat penawar racun “ular” dan kami akan menjelaskan poin-poin kesalahan doktrin Charles Russel kepada mereka. Kita doakan agar pembaca terhindar dari usaha penyesatan, dan mudah-mudahan mereka belum terjerumus terlalu dalam sehingga masih bisa bertobat juga. ***

Sumber: PEDANG ROH 63 April-Juni 2010

21 komentar:

  1. Mrk. 13:32, TB: ”Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.” (Tentu tidak akan demikian halnya andai kata Bapak, Putra, dan Roh Kudus setara, membentuk satu Tuhan. Dan andai kata, seperti dikatakan beberapa orang, Putra tidak tahu karena dibatasi oleh sifat manusiawinya, masih timbul pertanyaan, mengapa Roh Kudus tidak tahu?)Mat. 20:20-23, TB: ”Ibu anak-anak Zebedeus . . . meminta sesuatu kepada-Nya [Yesus]. . . . ’Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.’ Tetapi Yesus menjawab, . . . ’CawanKu memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.’” (Betapa aneh, jika, seperti anggapan orang, Yesus adalah Allah! Apakah di sini Yesus hanya menjawab sesuai dengan ’sifat manusiawinya’? Andai kata, seperti dikatakan penganut-penganut Tritunggal, Yesus benar-benar ”Manusia-Allah”—Allah dan juga manusia, bukan salah satu—apakah akan benar-benar konsisten untuk memberikan penjelasan demikian? Bukankah Matius 20:23 menunjukkan bahwa Putra tidak setara dengan Bapak, bahwa Bapak mengkhususkan beberapa hak istimewa hanya untuk diri-Nya?)
    Mat. 12:31, 32, TB: ”Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.” (Seandainya Roh Kudus adalah suatu pribadi dan adalah Allah, ayat ini jelas bertentangan dengan doktrin Tritunggal, karena itu berarti bahwa dalam beberapa hal Roh Kudus lebih besar daripada Putra. Sebaliknya, apa yang Yesus katakan menunjukkan bahwa Bapak, yang empunya ”Roh” itu, lebih besar daripada Yesus, Putra Manusia.)Yoh. 14:28, TB: ”[Yesus berkata:] Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.”
    1 Kor. 11:3, TB: ”Aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.” (Jadi jelas, Kristus bukan Allah dan Allah lebih tinggi kedudukannya daripada Kristus. Perlu diperhatikan bahwa ini ditulis kira-kira tahun 55 M, sekitar 22 tahun setelah Yesus kembali ke surga. Dengan demikian, kebenaran yang dinyatakan di sini berlaku dalam hubungan antara Allah dan Kristus di surga.)

    BalasHapus
  2. Mat. 12:31, 32, TB: ”Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.” (Seandainya Roh Kudus adalah suatu pribadi dan adalah Allah, ayat ini jelas bertentangan dengan doktrin Tritunggal, karena itu berarti bahwa dalam beberapa hal Roh Kudus lebih besar daripada Putra. Sebaliknya, apa yang Yesus katakan menunjukkan bahwa Bapak, yang empunya ”Roh” itu, lebih besar daripada Yesus, Putra Manusia.)
    Yoh. 14:28, TB: ”[Yesus berkata:] Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.”
    1 Kor. 11:3, TB: ”Aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.” (Jadi jelas, Kristus bukan Allah dan Allah lebih tinggi kedudukannya daripada Kristus. Perlu diperhatikan bahwa ini ditulis kira-kira tahun 55 M, sekitar 22 tahun setelah Yesus kembali ke surga. Dengan demikian, kebenaran yang dinyatakan di sini berlaku dalam hubungan antara Allah dan Kristus di surga.)
    1 Kor. 15:27, 28, TB: ”Segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya [Allah] di bawah kaki-Nya [Yesus]. Tetapi kalau dikatakan, bahwa ’segala sesuatu telah ditaklukkan’ maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.”
    Kata Ibrani Syad‧dai′ dan kata Yunani Pan‧to‧kra′tor, kedua-duanya diterjemahkan ”Mahakuasa”. Kedua kata dari bahasa asli ini berulang kali diterapkan pada Yehuwa, sang Bapak. (Kel. 6:3; Pny. 19:6) Kedua-duanya tidak pernah diterapkan kepada Yesus maupun roh kudus.

    BalasHapus
  3. Siapa Bilang Allah tidak memerlukan nama(ini pendapat pribadi atau dari Alkitab)

    Didalam Kisah 2:21, Roma 10:13, dan Yoel 2: 32 dikatakan barangsiapa yang berseru kepada nama Yehuwa akan diselamatkan.

    Dan juga dalam Alkitab baik perjanjian baru dan lama nama Yehuwa di naskah aslinya muncul sebanyak 6588 kali. (Dan anda bilang nama Allah tidak diperlukan?)

    Apalagi yesus juga memberitahukan nama bapaknya kepada orang2 (Yohanes 17:26)

    BalasHapus
  4. Apakah Yehuwa dalam ”Perjanjian Lama” adalah Yesus Kristus dalam ”Perjanjian Baru”?
    Mat. 4:10: ”Yesus mengatakan kepadanya, ’Pergilah, Setan! Karena ada tertulis, ”Yehuwa [”Tuhan”, TB dan lain-lain] Allahmu, yang harus engkau sembah, dan kepada dia saja engkau harus memberikan dinas suci!”’” (Yesus jelas tidak mengatakan bahwa dirinya sendiri harus disembah.)
    Yoh. 8:54: ”Yesus menjawab [kepada orang-orang Yahudi], ’Jika aku memuliakan diriku sendiri, kemuliaanku tidak berarti. Bapakku itulah yang memuliakan aku, dia yang kamu katakan adalah Allahmu.’” (Kitab-Kitab Ibrani dengan jelas memperkenalkan Yehuwa sebagai Allah yang menurut pengakuan orang-orang Yahudi, mereka sembah. Yesus tidak mengatakan bahwa dirinya adalah Yehuwa, tetapi bahwa Yehuwa adalah Bapaknya. Yesus di sini membuat sangat jelas bahwa ia dan Bapaknya adalah pribadi-pribadi yang berbeda.)
    Mz. 110:1: ”Ucapan Yehuwa kepada Tuanku [tuannya Daud], ’Duduklah di sebelah kananku sampai aku menempatkan musuh-musuhmu sebagai tumpuan kakimu.’” (Dalam Matius 22:41-45, Yesus menjelaskan bahwa dirinya adalah ”tuan” dari Daud, yang disebut dalam Mazmur ini. Jadi, Yesus bukan Yehuwa tetapi adalah pribadi yang dimaksudkan oleh kata-kata Yehuwa di sini.
    Flp 2:9-11: ”Untuk alasan ini juga Allah meninggikan dia [Yesus Kristus] kepada kedudukan yang lebih tinggi dan dengan baik hati memberinya nama di atas setiap nama lain, sehingga dengan nama Yesus semua harus bertekuk lutut, yaitu mereka yang berada di surga, di bumi, dan di bawah tanah, dan setiap lidah harus mengakui secara terbuka bahwa Yesus Kristus adalah Tuan bagi kemuliaan Allah, sang Bapak.” (Perhatikan bahwa Yesus Kristus di sini diperlihatkan berbeda dari Allah, sang Bapak, dan tunduk kepada-Nya.)

    BalasHapus
  5. Catatan Alkitab yang digunakan Saksi-Saksi Yehuwa sebagai dasar penentuan nama mereka terdapat dalam Yesaya pasal 43. Di sana panggung dunia diperlihatkan seperti drama di sebuah ruang pengadilan: allah-allah dari bangsa-bangsa diundang untuk mengajukan saksi-saksi mereka guna membuktikan bahwa mereka memiliki kebenaran sebagaimana mereka akui atau untuk mendengarkan saksi-saksi di pihak Yehuwa dan mengakui kebenaran. Di sana Yehuwa menyatakan kepada umat-Nya, ’Kamu inilah saksi-saksiKu,’ demikianlah firman [Yehuwa] ’dan hambaKu yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepadaKu dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah [Yehuwa] dan tidak ada juruselamat selain dari padaKu.’”—Yesaya 43:10, 11.
    Allah Yehuwa mempunyai saksi-saksi di bumi sejak ribuan tahun sebelum kedatangan Kristus. Setelah mencatat beberapa orang yang beriman itu dalam Ibrani pasal 11, Ibrani 12:1 mengatakan, ”Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” Yesus berkata di hadapan Pontius Pilatus, ”Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran.” Ia disebut ”Saksi yang setia dan benar.” (Yohanes 18:37; Wahyu 3:14)

    BalasHapus
  6. Apakah semua orang baik masuk surga?
    Kis. 2:34: ”Daud [yang disebut Alkitab sebagai ’seorang yang membuat hati Yehuwa senang’] tidak naik ke surga.”
    Mat. 11:11: ”Dengan sungguh-sungguh aku mengatakan kepada kamu sekalian: Di antara mereka yang dilahirkan wanita tidak pernah tampil yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis; tetapi seseorang yang lebih kecil dalam kerajaan surga lebih besar daripada dia.” (Jadi, Yohanes tidak naik ke surga ketika ia meninggal.)
    Mz. 37:9, 11, 29: ”Para pelaku kejahatan akan dimusnahkan, tetapi orang-orang yang berharap kepada Yehuwa adalah yang akan memiliki bumi. . . . Orang-orang yang lembut hati akan memiliki bumi, dan mereka akan benar-benar mendapatkan kesenangan yang besar atas limpahnya kedamaian. Orang-orang adil-benar akan memiliki bumi dan mereka akan mendiaminya selama-lamanya.”

    BalasHapus
  7. Mengapa penting untuk mengetahui dan menggunakan nama pribadi Allah?
    Apakah Saudara mempunyai hubungan akrab dengan seseorang yang nama pribadinya tidak Saudara ketahui? Bagi orang yang menganggap Allah tidak bernama, Ia sering kali hanya berupa suatu kekuatan dan bukan suatu Pribadi yang nyata, bukan Pribadi yang mereka kenal dan kasihi dan yang dapat mereka ajak bicara dari hati dalam doa. Jika mereka berdoa, doa mereka hanya pengulangan yang lahiriah dan ritual dari ungkapan-ungkapan yang dihafalkan.
    Umat Kristen sejati mendapat tugas dari Yesus Kristus untuk menjadikan murid dari segala bangsa. Pada waktu mengajar orang-orang ini, bagaimana mereka dapat menyatakan bahwa Allah yang benar berbeda dari allah-allah palsu bangsa-bangsa? Hanya dengan menggunakan nama pribadi-Nya, seperti yang telah dilakukan Alkitab sendiri.—Mat. 28:19, 20; 1 Kor. 8:5, 6.
    Kel. 3:15: ”Allah . . . berfirman kepada Musa, ’Inilah yang harus kaukatakan kepada putra-putra Israel, ”Yehuwa, Allah bapak-bapak leluhurmu, . . . telah mengutus aku kepadamu.” Inilah namaku sampai waktu yang tidak tertentu, dan dengan inilah aku akan diingat, dari generasi ke generasi.’”
    Yes. 12:4: ”Ucapkanlah syukur kepada Yehuwa, kamu sekalian! Berserulah kepada namanya. Beri tahukanlah perbuatan-perbuatannya di antara bangsa-bangsa. Nyatakanlah bahwa namanya telah ditinggikan.”
    Yeh. 38:17, 23: ”Inilah firman Tuan Yang Berdaulat Yehuwa . . . Aku pasti akan mengagungkan diriku dan menyucikan diriku dan menyatakan diriku di hadapan mata banyak bangsa; dan mereka akan mengetahui bahwa akulah Yehuwa.”
    Mal. 3:16: ”Mereka yang takut akan Yehuwa berbicara seorang dengan yang lain, masing-masing dengan temannya, dan Yehuwa terus memperhatikan dan mendengarkan. Lalu sebuah buku peringatan ditulis di hadapannya untuk mereka yang takut akan Yehuwa dan mereka yang memikirkan namanya.”
    Yoh. 17:26: ”[Yesus berdoa kepada Bapaknya,] Aku telah memberitahukan namamu kepada mereka [pengikut-pengikutnya] dan akan memberitahukannya, agar kasih yang engkau limpahkan kepadaku ada dalam diri mereka dan aku dalam persatuan dengan mereka.”
    Kis. 15:14: ”Simeon telah menceritakan dengan saksama bagaimana Allah untuk pertama kali memalingkan perhatiannya kepada bangsa-bangsa, untuk mengambil dari mereka suatu umat bagi namanya.”

    BalasHapus
  8. Apakah Alkitab mengatakan bahwa semua yang disebut sebagai bagian dari Tritunggal adalah kekal, dan tidak satu pun mempunyai permulaan?

    Wahyu. 1:1; 3:14, TB: ”Wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya . . . ’Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan [Yunani, ar‧khe′] dari ciptaan Allah.’” Apakah terjemahan itu benar? Ada yang berpandangan bahwa yang diartikan di sini adalah bahwa Putra merupakan ’pemula ciptaan Allah’, bahwa dia adalah ’sumber pokoknya’. Namun, Greek-English Lexicon dari Liddell dan Scott menulis arti pertama ar‧khe′ adalah ”permulaan”. (Oxford, 1968, hlm. 252) Kesimpulan yang masuk akal ialah bahwa pribadi yang dikutip dalam Penyingkapan 3:14 adalah suatu ciptaan, ciptaan Allah yang pertama, bahwa ia mempunyai permulaan. Bandingkan Amsal 8:22, yang isinya, seperti disetujui banyak komentator Alkitab, Putra itu disebutkan sebagai hikmat yang dipersonifikasikan. Dalam ayat itu, pribadi yang berbicara dikatakan telah ’diciptakan’.
    Secara nubuat, sehubungan dengan Mesias, Mikha 5:1 (TB) mengatakan, ”permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala”. Perhatikan bahwa TB tidak mengatakan ”dari kekal”, TL juga mengatakan ”dari pada awal zaman” dan di Mikha 5:2, NW, ”sejak zaman lampau yang tak tertentu”. Ditinjau dari Wahyu 3:14 yang dibahas di atas, Mikha 5:1 tidak membuktikan bahwa Yesus tidak mempunyai permulaan

    BalasHapus
  9. Dan Matius 28:19 berbunyi: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”
    Apakah ayat-ayat ini menyatakan bahwa Allah, Kristus, dan roh kudus membentuk suatu Keilahian Tritunggal, bahwa ketiganya sama dalam bentuk, kekuasaan, dan kekekalan? Tidak, tidak demikian, sama halnya menyebutkan tiga orang, seperti Amir, Budi dan Bambang, tidak berarti bahwa mereka tiga dalam satu.
    Bukti semacam ini, menurut Cyclopedia of Biblical, Theological, and Ecclesiastical Literature karya McClintock dan Strong, “hanya membuktikan bahwa ada tiga subyek yang disebutkan, . . . tetapi hal itu sendiri tidak membuktikan bahwa ketiga-tiganya pasti tergabung dalam satu sifat ilahi, dan memiliki kemuliaan ilahi yang sama.”

    BalasHapus
  10. Apakah Alkitab mengajarkan bahwa masing-masing yang disebut bagian dari Tritunggal itu Allah?

    Dalam Yohanes 20:17 (TB), setelah kebangkitan Yesus, ia sendiri berbicara tentang Bapak sebagai ”Allah-Ku”. Kemudian, di surga, seperti dicatat dalam Wahyu 3:12 (TB), dia sekali lagi menggunakan ungkapan itu. Namun, belum pernah dalam Alkitab dicatat bahwa Bapak menyebut Putra sebagai ”Allah-Ku”, ataupun Bapak dan Putra menyebut roh kudus sebagai ”Allah-Ku”.

    BalasHapus
  11. Taukah anda kenapa Yesus menjawab Filipus spt di ayat Yoh.14:9.? karena Yesus tau kebenaran ayat keluaran 33:20. tidak seorangpun dapat melihat Allah dan tetap hidup. jadi Yesus seolah-olah mengatakan "lihat aku, sama seperti melihat Allah" kenapa begitu? kolose 1:15. Yesus adalah gambar Allah tidak kelihatan. Yesus sangat sempurna mencermin sifat-sifat Bapaknya, maka tidak salah jika Yesus mengatakan "Ia yang telah melihat aku telah melihat Bapak juga" lagipula Amsal 8:22-30. menjelaskan bahwa Yesus bergaul akrab dng Bapak Yehuwa untuk waktu yg lama skali, jadi ketika Yesus datang ke bumi dia dng sempurna mencerminkan sifat-sifat Bapaknya.

    BalasHapus
  12. Scor tidak terlalu mengerti,
    Apa yang kalian ributkan.
    Tetapi jika anda :
    YehuwaErs, Silakan kunjungi/datangi.
    www.skiespainter.blogspot.com .
    Untuk kalian ada di komentar post tuch.
    Cuma di tilik waktunya.
    Udah 'lumayan basi'.

    From : www.twitter.com/Scorwang .

    Nb : Kalian semua.
    Sungguh sungguh menggelikan!.
    Di sini, Scor pecat semuanya!(?).
    Berdasarkan : 'KURANG AJAR'.
    Di sana, TEBANG SEMUA!(?).
    Karena "NO USE"!.

    *Boss* Nyangkut.
    "ANAK BUAH" "ANAK BUAH" justru
    "NYEK" "NYEK" an !(?).

    "TEBANG SEMUA"!(?).

    BalasHapus
  13. Oyah,
    Coba kalian ke : www.justnewblogs.blogspot.com .
    Terus berusahalah dapat akses ke Akun Myspace
    Scor : www.myspace.com/vagrantconstancyking .

    Kik kuk.

    BalasHapus
  14. Mengapa Nama Allah disembunyikan di Alkitab?

    Penjelasana silahkan klik di

    http://jawabansy.blogspot.com/2010/12/mengapa-nama-allah-disembunyikan-dalam.html

    BalasHapus
  15. Dear jw-exposed, dari judul "SAKSI JEHOVAH? SAKSI YESUS!", saya sudah merasa kurang setuju.

    karena Yesus adalah Yehuwa, maka tidak salah juga kita menggunakan nama Saksi Yehuwa (yang berarti sama dengan Saksinya Allah).

    tidak masalah juga menggunakan nama "Saksi Yesus", karena Yesus adalah Allah.

    tetapi kurang tepat jika kita menolak istilah "Saksi Yehuwa" dan hanya menerima istilah "Saksi Allah"

    coba Saudara merecheck kembali literatur teologi.

    nb: saya bukan Saksi Yehuwanya Menara Pengawal

    BalasHapus
  16. untuk Sdr. Yesaya dan Sdr. Yohanes, mungkin sudah ada dari keberatan terhadap Tritunggal dalam Buku Bertukar Pikiran yang sudah saya jelaskan di http://saksiyehuwa.blogspot.com/

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. Kalau ada yang ahli, jawab dong, komentarnya yesaya.norman. Jawab secara berurutan jangan meloncat-loncat.

    Pertanyaan untuk anda yesaya.norman: "Apakah anda percaya adanya neraka?"

    Jawab dengan benar jangan muter2 & berkelit.

    BalasHapus
  19. Jawab pertanyaan yang sederhana ini,tetapi jujur jangan baca terlebih dahulu jawaban saya berkenaan pertanyaan yang saya sampaikan disini;

    Pertanyaannya sederhana saja:

    SELAMA TIGA HARI S E B E L U M YESUS DIBANGKITKAN, IA ADA DIMANA.

    Mudah-mudahan berhasil,supaya diketahui apakah Yesus = Allah

    BalasHapus
  20. Untuk saksi yehuwa, kami tidak pernah menyebutkan nama YHWH dengan tambahan alfabet apapun, karena sangat Kadosh / Kudus untuk kami, oleh sebab itu kami menggantinya dengan sebutan HaShem (Sang Nama) , Adonai, Eloheinu, Elohim, EL, etc.. ajaran yehuwa sendiri byk menyimpang dari Kekristenan ataupun Judaism ,sedangkan Kristen / Messianic adalah sekte daripada Judaism dan terpaut akar Ibrani , sedangkan yehuwa sangat berbeda, apabila Anda masih bersikeras silahkan tulis Torah dan Injil Anda sendiri jangan mengambil dari Yahudi atau Kristen.

    BalasHapus